Monday, March 25, 2013

Kuliah di Jepang

Saya tidak pernah menyesal menjadi orang yang biasa-biasa saja (red : IQ standar). Konon orang-orang sukses tidak bergantung pada IQ-nya, tapi pada kemampuannya mengelola emosi (red: mood), untuk terus menerus belajar di uniersitas kehidupan (Halah...lebai).
Dan bisa kuliah di Jepang sebenarnya lebih pada faktor kebetulan. Kebetulan suami dapet tugas belajar di Jepang, kebetulan kami satu bidang, kebetulan Senseinya berbaik hati menyambut niat baik saya ingin lanjut kuliah, kebetulan saya nekad cari kerja part time, kebetulan saya lalu lulus ujian masuk dan yakin bisa survive   kuliah sambil kerja, dan kebetulan saya juga nekad PD dapet beasiswa.
Terlalu banyak faktor kebetulan yang justru bikin saya makin yakin bahwa kita akan mendapatkan apa-apa yang kita upayakan, Tuhan itu sesuai prasangka hamba-hambanya, dan tidaklah keadaan suatu kaum berubah kecuali mereka merubah nasib dengan tangannya sendiri.
Dan ternyata untuk kuliah di Jepang hanya butuh itu......
Hehehe

Sunday, March 24, 2013

Bentou dan Jepang

Bentou?
Jujur aja saya baru tahu tentang bentou ini setelah ada di Jepang (kampring, xixixi)
Nasi yang dikemas beserta lauk pauknya ini memang benar-benar memikat mata lalu turun ke hati. 
Apalagi bentou khusus anak-anak yang beraneka ragam bentuk dan warna. Yakin deh, kalau para ibu di Indonesia mau meluangkan waktu untuk bikinin anaknya bentou yang lucu-lucu (tokoh kartun), pasti si anak bakal memilih makan masakan ibunya daripada beli jajan yang enggak jelas komposisinya (trauma lihat acara investigasi). 
Sebenarnya enggak susah kok, kita cuma harus kreatif maduin warna dan komposisi makanan aja. Dan kalau ditelisik lebih dalem lagi, sebenernya kunci bikin bentou itu cuma satu, semua makanan harus ditata padat di dalam wadahnya, supaya saat dibuka enggak amburadul. Sayangkan, udah capek-capek nata masih amburadul juga.
Kunci lainnya, bikin satu bentuk yang dominan (misalnya bentuk doraemon, totoro, hello kity, dll, dan biasanya bagian nasinya karena ngebentuknya gampang). 
Sisanya, tinggal tambahin lauk pauk yang berwarna, misal:kuning dari telur. Merah dari sosis/tomat, coklat dari perkedel, dan lain-lain deh....
Dan satu lagi (banyak bener satunya :)), karena bentou itu seni, maka sebenarnya enggak ada batasan dan kendalanya. Misal karena kita di Indonesia jadi susah bikin bentou yang menarik. Enggak pake deh alasan begituan.

Dibikin sesuka hati aja, kan yang paling penting bikinnya dari dalam hati, buat si buah hati atau belahan hati, ekhemm....

n.b. Boleh percaya boleh enggak sih dengan posting saya kali ini, soalnya saya juga masih pemula, Tapi Tetap SEMANGAT :)